Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

World Bank Apresiasi Kinerja Perekonomian Nasional dan Berbagai Program Pemerintah

Sabtu, Juli 27, 2024
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. 

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, World Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen (yoy) dengan tingkat inflasi yang rendah.

Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga pada Konferensi Pers usai mendampingi Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Managing Director of Operations World Bank Anna Bjerde di Istana Merdeka, Kamis, 25 Juli 2024.

Menurut Airlangga, World Bank menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih melampaui capaian ekonomi global yang diproyeksi sekitar 2,6 persen (yoy) hingga 2,7 persen (yoy) pada tahun 2024.

“Pertumbuhan ekonomi global tersebut juga diperkirakan masih akan berada di bawah lima persen (yoy) pada tahun 2025 mendatang,” ujarnya.

Airlangga mengatakan, World Bank juga mengapresiasi program-program yang dilakukan oleh Pemerintah, di antaranya soal pengurangan kemiskinan dan juga program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian termasuk dengan irigasi.

“Tadi delegasi World Bank dari Lombok dan melihat bagaimana pendapatan petani meningkat dan juga irigasi berjalan dengan baik. Kemudian juga hasil daripada pertanian mendongkrak nilai tukar petani. World Bank juga mengapresiasi program stunting yang dilakukan oleh Indonesia,” kata Menko Airlangga.

Melalui implementasi berbagai program tersebut, Menko Airlangga menyampaikan, Presiden Jokowi menyebutkan terjadi penurunan stunting rate dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dari sebelumnya 37 persen pada tahun 2013 menjadi 21 persen pada tahun 2023.

Selain itu, juga terdapat penurunan angka kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen pada tahun 2014 menjadi sebesar 0,8 persen per bulan Maret 2024.

Terkait dengan program tersebut, Presiden Jokowi juga menuturkan mengenai Dana Desa sebesar Rp71 triliun yang dipergunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan termasuk untuk mengurangi angka stunting.

Selanjutnya, terkait dengan rencana Indonesia yang tengah berupaya untuk menjadi negara maju, beberapa prioritas yang sudah dilakukan oleh Pemerintah seperti pembangunan infrastruktur untuk mendorong konektivitas, dan program hilirisasi juga sangat diapresiasi oleh World Bank.

Ke depan, Presiden Jokowi menyebutkan, ketahanan pangan dan green energy menjadi penting karena Indonesia juga memiliki program terkait dengan energi bersih, antara lain hidrosolar geotermal.

Terkait hal tersebut, World Bank mengatakan, penting untuk dilakukan pengembangan infrastruktur transmisi listrik.

“Bapak Presiden juga mengingatkan bahwa transisi energi perlu mementingkan harga yang affordable bagi masyarakat. Oleh karena itu, multiple source of energy dengan transmisi yang terkonektivitas antar pulau tentunya diharapkan bisa membuat harga bisa dinikmati oleh masyarakat. Nah, tentunya berbagai subsidi yang dilakukan oleh Pemerintah juga ke depan subsidi ini akan ditujukan kepada mereka yang berhak,” tegas Menko Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengungkap bahwa Presiden Jokowi menyampaikan prioritas yang telah dilakukan Pemerintah terkait dengan sektor pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program retraining, reskilling, dan upskilling yang menyesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan di masa mendatang.

Selain itu, kata Airlangga, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa sebanyak 64 ribu UMKM telah memiliki akses terhadap green credit scheme yang dilakukan melalui mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kemudian, World Bank juga mencatat beberapa program yang dapat mendukung infrastruktur listrik seperti best practice yang telah dilakukan oleh India yang mencari sumber pembiayaan sejenis PLN, namun pembiayaan tersebut juga didukung oleh World Bank.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyebutkan, Presiden Jokowi mendorong kebijakan di bidang penanganan sustainability termasuk pengembangan nursery di berbagai lokasi yang menghasilkan seed atau tanaman dalam skala besar seperti di IKN yang mencapai 15 juta seed dan juga di beberapa daerah termasuk di Bali sekitar enam juta seed per tahun.

“Oleh karena itu, dari World Bank merasa bahwa program yang dilakukan oleh Indonesia adalah program yang sifatnya masif skala besar dan juga dengan masif dan skala besar itu diharapkan bisa menjadi percontohan untuk negara-negara lain di luar Indonesia,” pungkas Menko Airlangga. (*/red)

Kembangkan Tiga Mesin Pertumbuhan, Menko Airlangga Yakinkan Investor Ketahanan Perekonomian Nasional

Rabu, Juli 24, 2024
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. 

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Perekonomian Indonesia konsisten tumbuh di kisaran lima persen selama delapan kuartal terakhir di tengah berbagai tantangan perekonomian global.

Di triwulan-I 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 (yoy) dan inflasi bulan Juni 2024 terkendali dalam rentang sasaran, yakni 2,5 persen (yoy).

“Di mana lagi Anda melihat pertumbuhan dan situasi seperti itu secara global? Saya pikir Indonesia berada di posisi tiga besar di antara negara G20 dalam hal pertumbuhan dan inflasi. Sementara utang Pemerintah juga di bawah 40 persen,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di hadapan sejumlah investor lokal dan asing dalam acara Macro Day Event yang diselenggarakan oleh PT Verdhana Sekuritas Indonesia di Deutsche Building, Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.

Pada paruh kedua tahun 2024, sektor konsumsi akan tetap menjadi pendorong pertumbuhan yang kuat.

Kebijakan Pemerintah mengenai stabilitas harga dan program perlindungan sosial akan turut mendukung pertumbuhan tersebut.

Sektor riil juga tumbuh kuat dimana PMI Manufaktur Indonesia ekspansif selama 34 bulan berturut-turut serta sektor eksternal, yakni neraca perdagangan yang terus menunjukkan surplus selama 50 bulan berturut-turut.

Kinerja makro fiskal dimana rasio pajak secara konsisten juga tumbuh sebesar dua digit sejak tahun 2022 diiringi dengan defisit fiskal tetap terjaga di bawah tiga persen dari PDB pasca-Covid19.

Sementara itu sektor keuangan yakni pertumbuhan kredit dan DPK menunjukkan tren meningkat dan pertumbuhan kredit perbankan berada di atas 11 persen tahun ini.

Selain itu, Indonesia pada tahun ini juga mencapai tonggak penting dengan naik ke peringkat 27 dari sebelumnya di peringkat 34 dalam peringkat daya saing global.

Seluruh lembaga pemeringkat besar juga telah mempertahankan Indonesia pada level investment grade.

“Salah satu pendorong utama kami adalah dari infrastruktur. Lalu efisiensi bisnis, efisiensi Pemerintah, dan kinerja ekonomi. Salah satu hal yang juga kami kuatkan adalah di pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja, sebenarnya, kita nomor dua dari seluruh negara. Itu karena kami memperkenalkan Undang-Undang Cipta Kerja,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga memaparkan terkait visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia bertujuan untuk mencapai PDB nominal sebesar USD9,8 triliun dan berada di antara lima negara dengan perekonomian teratas secara global.

Tujuan ini memerlukan pendekatan transformatif, dengan fokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, ekonomi hijau, transformasi digital, dan integrasi ekonomi.

“Berikut adalah hal yang akan terus kami kembangkan ke depan, yakni tiga mesin pertumbuhan. Salah satunya adalah konvensional, hilirisasi. Hilirisasi sudah banyak kita lakukan. Termasuk pada mineral nikel. Dan juga melalui proyek infrastruktur, proyek strategis nasional. Kemudian tentu saja kerja sama internasional dan ketahanan pangan,” kata Menko Airlangga.

Pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung sektor teknologi dan manufaktur yang lebih luas, termasuk dengan mengembangkan industri terkait komponen semikonduktor seperti produksi komponen kendaraan listrik (EV).

Indonesia juga berkomitmen terhadap inisiatif pengurangan emisi dan transisi energi, salah satunya melalui Asian Zero Emission Community (AZEC) yang telah memberikan pendanaan untuk beberapa proyek di Indonesia seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi, konservasi lahan, dan panel surya.

Indonesia juga memanfaatkan potensi pasar dan investasi yang luas dari peran serta dalam berbagai forum kerja sama internasional seperti ASEAN, G20, RCEP, IPEF, EURASIA, CP-TPP, hubungan Indonesia dengan EU, dan termasuk aksesi menjadi anggota OECD. (*/red)

Industri Tekstil Kian Terpuruk, Legislator Golkar ini Minta Sektor Hilir Dibenahi

Kamis, Juli 11, 2024
Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin. 

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin mengimbau pemerintah untuk memperhatikan sisi hilir industri tekstil nasional yang dibanjiri barang impor.

Pasalnya, sektor yang memproduksi bahan sandang ini dari masa ke masa kian mengalami kemunduran.

“Dari sisi hilir patut dibenahi, sebab pasar Indonesia memang menggiurkan,” ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian RI, di Senayan, Jakarta, Selasa, 09 Juli 2024.

Ia juga menyayangkan pasar tekstil Indonesia diwarnai barang impor. Hal ini disebabkan daya saing industri nasional memang lebih rendah ketimbang industri di luar negeri.

“Dari sisi industri, mesin-mesin (pabrik tekstil) sudah tua. Memang sudah kita beri insentif tapi ada kemajuan?,” tanyanya kepada forum.

Ibarat jauh panggang dari api, kata Politisi Fraksi Partai Golkar ini, pemberian insentif ke industri tekstil nyatanya belum mampu menaikkan eksistensi industri tersebut di pasaran.

“Saya lihat secara teknologi kalah, desain kalah. Sementara dari sisi hulunya, bahan baku masih impor,” terangnya.

Sementara itu, regulasi terkait tekstil juga sudah ada. Hanya saja, pengawasan dari pihak berwenang masih kurang.

“Maka saya mengusulkan agar ada rapat gabungan dengan beberapa komisi terkait untuk membahas masalah ini,” sebut Mukhtarudin. (*/red)

Presiden Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuhkan Optimisme

Rabu, Mei 08, 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keterangan pers di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa, 07 Mei 2024. 

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan I-2024 tercatat 5,11 persen secara tahunan (year-on-year).

DEPOK, KepoinAja79.Com – Menanggapi kenaikan terbaru dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan optimisme terhadap kondisi ekonomi nasional yang mencatat pertumbuhan sebesar 5,11 persen pada Triwulan I tahun 2024. Apalagi, angka tersebut dicapai saat banyak negara besar mengalami resesi atau penurunan pertumbuhan.

“Negara-negara besar sudah masuk ke jurang resesi, negara lain juga turun growth-nya tapi kita mampu tumbuh di 5,11 persen,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa, 07 Mei 2024.

“Ini saya kira patut kita syukuri karena ini banyak didukung oleh konsumsi, tetapi juga didukung oleh investasi yang terus masuk ke negara kita,” tambahnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 tercatat 5,11 persen secara tahunan (year-on-year). Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015.

Sementara itu, dalam menghadapi isu penutupan beberapa pabrik manufaktur di dalam negeri, Presiden mengakui bahwa fluktuasi semacam ini adalah bagian dari dinamika pasar yang dipengaruhi oleh kompetisi, efisiensi, dan adaptasi terhadap barang-barang baru.

“Kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kompetisi, karena mungkin efisiensi, juga karena bersaing dengan barang-barang baru yang lebih inovatif,” jelasnya.

Meskipun ada beberapa pabrik yang tutup, Presiden menekankan bahwa secara makro, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat baik. Hal ini menunjukkan daya tahan dan potensi pasar domestik serta kepercayaan investor.

“Saya kira dua hal itu (konsumsi dan investasi) yang sangat baik,” ucapnya.

Peningkatan pertumbuhan ini menjadi indikasi bahwa meskipun menghadapi tantangan global, Indonesia tetap merupakan ekonomi yang kuat dan terus menarik investasi yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.


Sumber: BPMI Setpres

Triwulan I-2024, Perekonomian di Banten Tumbuh 4,51 Persen

Rabu, Mei 08, 2024

SERANG, KepoinAja79.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis Pertumbuhan Ekonomi Banten pada Triwulan I-2024. Hasilnya Ekonomi Banten triwulan I-2024 dibanding triwulan I-2023 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,51 persen.

Adapun lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan sangat tinggi, di antaranya meliputi Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 20,63 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,63 persen serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,48 persen.

Lima lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Banten, yang pada triwulan I-2024 ini mengalami pertumbuhan di antaranya adalah Industri Pengolahan sebesar 5,81 persen, Perdagangan Besar dan Eceran  Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 3,32 persen.

Selanjutnya, Konstruksi sebesar 6,75 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,98 persen serta Real Estate sebesar 2,19 persen.

Selain itu, BPS Banten menyampaikan perekonomian Banten berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 mencapai Rp211,73 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp130,45 triliun. (*/red)

Apical Berinvestasi US$ 1 Miliar untuk Ekspansi Produk Hilir Minyak Sawit di Dumai, Riau

Selasa, Maret 26, 2024

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Apical, pengolah minyak nabati terkemuka dengan jangkauan global yang luas, menanamkan investasi senilai US$ 1 miliar di Dumai, Riau, untuk meningkatkan produksi produk bernilai tambah di Indonesia.

Investasi ini, dimulai sejak akhir 2021, sejalan dengan visi pemerintah Indonesia yang ingin meningkatkan industri hilir, serta menjadi bagian dari rencana ambisius Apical untuk memfasilitasi kolaborasi yang lebih luas bersama mitra-mitra distribusi di dalam dan luar Pulau Jawa, serta mendorong penetrasi pasar lokal.

Langkah ini akan memperluas jaringan distribusi Apical dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Investasi ini memperkuat komitmen Apical dalam mendukung kegiatan bisnis di pasar lokal dan visi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perkembangan industri minyak sawit. Melalui hilirisasi, kami berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia,” ujar Manumpak Manurung, Head of Government and Industry Relations Apical.

Apical, bagian dari grup RGE yang didirikan Sukanto Tanoto, ingin mempererat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang terdiri atas pemerintah lokal, perusahaan di industri makanan, serta UMKM di seluruh Indonesia.

Lewat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang menghasilkan produk makanan dan berbagai kegiatan yang memakai produk Apical, mencakup sejumlah merek seperti Vitas, Medalia, Camar, dan Harumas.

Apical mendorong pertumbuhan industri makanan dan menyediakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

Menurut Market Development Manager, Apical, George Tjijptamustika, Apical ingin meningkatkan jumlah mitra distributor di Pulau Jawa, serta membuka wilayah distribusi baru di luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dia juga menjelaskan, Apical akan mengkaji strategi harga produk agar semakin banyak konsumen dapat mengakses produk-produknya.

Tentang RGE – www.rgei.com

Berkantor pusat di Singapura, RGE adalah grup usaha manufaktur yang berbasiskan sumber daya alam dengan kegiatan operasional global.

RGE memproduksi serat tekstil natural, minyak makan, kemasan yang ramah lingkungan, serta gas alam bersih yang digunakan untuk membuat berbagai produk yang memasok makanan, pakaian, dan energi bagi dunia.

RGE ikut meningkatkan kehidupan miliaran orang melalui produk berkelanjutan yang dipakai setiap hari.

Dengan aset senilai lebih dari US$ 35 miliar dan 70 ribu karyawan, RGE menciptakan masa depan dengan prinsip daur ulang, material yang terurai di alam, serta jejak karbon yang lebih rendah.

Berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, pelestarian alam, dan pemberdayaan masyarakat, RGE memperjuangkan manfaat positif bagi masyarakat, negara, iklim, pelanggan, dan perusahaan.

Beroperasi di Indonesia, Tiongkok, Brazil, Spanyol, dan Kanada, RGE terus berekspansi dan merambah pasar-pasar baru.

Tentang Apical – www.apicalgroup.com

Apical adalah pengolah minyak nabati terkemuka dengan jangkauan global yang luas. Dengan fasilitas pengilangan yang terintegrasi vertikal, dan proses produksi yang bernilai tambah, Apical menjadi pemasok integral yang menyediakan makanan, pakan ternak, oleokimia, dan bahan bakar terbarukan, termasuk bahan bakar berkelanjutan bagi seluruh industri.

Dengan aset-aset terintegrasi di lokasi strategis yang tersebar di Indonesia, Tiongkok, dan Spanyol, Apical mengelola berbagai fasilitas pengilangan, pabrik oleokimia, pabrik bahan bakar nabati dan terbarukan, serta pabrik penghancur biji buah sawit.

Lewat usaha patungan dan kemitraan strategis, Apical juga memiliki fasilitas pengolahan dan distribusi di Brazil, India, Pakistan, Filipina, Timur Tengah, Afrika, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Pertumbuhan Apical dilandasi aspek keberlanjutan dan transparansi, serta sebuah prinsip utama bahwa Apical dapat membuat dampak positif ketika mengembangkan bisnis dan menyediakan solusi inovatif bagi pelanggan.


Sumber: PRNewswire

Pemprov Banten Antisipasi Disparitas Harga Komoditas Antar Kabupaten/Kota

Senin, Juli 10, 2023

 


SERANG, KepoinAja79.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus melakukan langkah antisipasi terjadinya disparitas harga komoditas antar daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi Provinsi Banten terkendali di angka 3,15 persen.

"Ada beberapa hal yang berdasarkan komoditi yang perlu kita sikapi. Mulai dari daging ayam ras, telur, cabe merah, cabe keriting dan bawang putih. Itu yang sedang menjadi pokok perhatian kita," kata Al Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Kendari), M. Tito Karnavian secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin, 10 Juli 2023.

Dikatakan, langkah-langkah diambil di antaranya melakukan komunikasi kepada para pedagang dan juga peternak daging ayam ras dan telur ayam ras.

"Kita mendapatkan informasi bahwa omset para pedagang itu menurun, dan itu sedang kita dalami apakah dampak kenaikan harga atau faktor-faktor lainya," imbuhnya.

Selain itu, kata Al Muktabar, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengantisipasi terjadinya disparitas harga komoditi.

"Di samping itu juga pada komoditi tertentu yang berbeda harganya antara kabupaten kota kita segera berkoordinasi, khususnya Kabupaten Lebak kemudian Kota Serang dan Kabupaten Tangerang," katanya.

Lebih lanjut, Al Muktabar menuturkan dalam mengantisipasi fluktuatif harga sejumlah komoditi, Pemprov Banten akan melakukan kerjasama dengan daerah-daerah penghasil. Dan meminta PT Agrobisnis Banten Mandiri (PT ABM) untuk dapat mengkomunikasikan kepada pelaku usaha pada sektor pangan.

"Kalau memang terjadi perbedaan yang jauh (harga antar daerah-red) yang   transport sebagai salah satu faktor produksi yang membuat disparitas yang tinggi, Maka kita bisa memberikan subsidi untuk menekan harga yang dekat antara produsen dan konsumen," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso menyampaikan untuk saat ini stok daging ayam ras di Provinsi Banten masih dalam keadaan terkendali.

"Untuk stok aman, memang dengan adanya kenaikan jagung ini berdampak. Karena berdasarkan informasi satgas pangan menyampaikan itu dapat berkontribusi sekitar 70-80 persen," tandasnya. (*/red)

Juni 2023, Inflasi di Banten Terkendali di 3,15 Persen

Selasa, Juli 04, 2023

 


SERANG, KepoinAja79.Com - Berdasarkan Berita Resmi Statistik Provinsi Banten Juni 2023, data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menunjukkan terdapat beberapa sektor yang mengalami peningkatan dibandingkan pada bulan Mei 2023.

Inflasi Provinsi Banten terkendali di angka 3,15 persen, Nilai Tukar Petani (NTP) naik 0,85 persen, serta industri pariwisata naik 45,69 persen.

Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Bambang Widjanarko mengatakan, Inflasi Provinsi Banten secara year on year (yoy) pada Juni 2023 berada pada 3,15 persen atau dibawah angka Inflasi Nasional yang mencapai 4,33 persen.

“Hal tersebut bisa kita lihat secara M-t-M yang menyumbangkan sebesar 0,15 persen dan beberapa komoditas yang terus kita kendalikan. Dimana Provinsi Banten cukup terkendali untuk situasi di bulan Juni ini,” jelas Bambang saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) Provinsi Banten Juni 2023 secara virtual, Senin, 03 Juli 2023.

Menurutnya, ada beberapa komoditas yang memberikan andil terbesar pada Inflasi di bulan Juni 2023 menurut beberapa kelompok pengeluaran secara yoy. Salah satu andil inflasi di antaranya menurut  komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga pada urutan pertama ditempati oleh bensin sebesar 1,13 persen. 

“Namun demikian, bensin mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dan diikuti oleh cabai merah,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten juga merilis Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Banten pada Juni 2023 yakni sebesar 103,55 atau mengalami kenaikan sebesar 0,85% persen dibandingkan Mei 2023.

Kenaikan tersebut dikarenakan kenaikan Indeks Harga Terima Petani (It) 0,97 persen menjadi 123,23 serta naiknya Indeks Harga Bayar Petani (Ib) 0,12 persen menjadi 119,01.

“Adapun komoditas yang menjadi pemicu bagi indeks yang diterima petani itu gabah, pisang, dan daging ayam ras. Sedangkan untuk indeks harga bayar petani dipicu oleh komoditas ketimun, cabai rawit dan daging ayam ras,” jelas Statistis Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Bambang Widjanarko.

Ia menyampaikan, NTP Provinsi Banten berada di antara Provinsi-Provinsi lain di Pulau Jawa yang pada bulan ini masih relatif rendah. Namun demikian, nilai persentase NTP Provinsi Banten terus naik setiap bulannya.

“Dibandingkan bulan lalu meskipun kita masih berada di posisi ke-5 Provinsi di Jawa kita terus melakukan perubahan sedikit demi sedikit pada nilai NTP yang menyumbangkan 0,85 persen dibandingkan bulan Mei,” jelasnya.

Bambang juga menyampaikan, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) di Provinsi Banten pada bulan Juni 2023 sebesar 105,84 atau naik 0,87 persen dibandingkan bulan Mei 2023. Lantaran Indeks Harga Terima Petani (It) sebesar 123,23 dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 116,52.

“Begitu pula dengan Nilai Tukar Usaha Petani (NUTP) di bulan Juni 2023 mengalami kenaikan. Dimana harga terima petani dipicu oleh komoditas gabah, daging ayam ras dan pisang dan BPPBM dipicu oleh komoditas sewa traktor tangan dan bakalan kerbau (berusia > 12 Bulan),” jelas Bambang.

Ia juga menyampaikan, harga gabah kering panen serta giling di Provinsi Banten mengalami kenaikan pada Juni 2023, dibandingkan bulan sebelumnya, baik di tingkat petani maupun di tingkat penggilingan.

“Untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani harga rata-ratanya Rp 5.177 per kilogram atau naik 5,26 persen. Sedangkan gabah kering di tingkat penggilingan harga rata-rata sebesar Rp 5.320 atau naik sebesar 5,49 persen,” jelasnya.

Kemudian untuk gabah kering giling (GKG) di tingkat petani harga rata-rata sebesar 5.660 per kilogram atau naik sebesar 3,61 persen dan di tingkat penggilingan harga rata-data sebesar 5.686 per kilogram atau naik sebesar 3,75 persen.

Sementara itu, perkembangan pariwisata Provinsi Banten tingkat penghunian kamar gabungan pada bulan Mei 2023 mengalami kenaikan sebesar 45,69 persen. Terdapat kenaikan sebesar 7,55 poin dibandingkan pada bulan April 2023.

“Sementara itu jika dibandingkan bulan yang sama di tahun 2022, TPK Banten mengalami Penurunan. Tapi itu sebelum PPKM dicabut,” ungkapnya.

Tidak hanya itu kenaikan sektor pariwisata juga bisa dilihat dari  rata-rata lama tamu menginap. Dijelaskan pada bulan Mei 2023 RLTM mencapai 1,75 hari atau bertambah sebesar 0,15 poin dibandingkan April 2023.

“Hal tersebut artinya ada keseimbangan dari penghunian kamar dan lama menginap yang sama-sama meningkat pada sektor pariwisata ini,” ungkapnya. (*/red)