Sidang Apotek Gama, Hasil Temuan BBPOM Serang Jadi Pertanyaan
Serang, KepoinAja79.Com - Sidang lanjutan perkara Apotek Gama, terhadap terdakwa Lucky Mulyawan Martono (27) dan apotekernya, Popy Herlinda Ayu Utami (34) kembali di gelar Pangadilan Negeri Serang pada Senin, (10/11/2025).
Seperti sidang sebelumnya, agenda sidang masih pada mendengarkan keterangan saksi, Penasehat Hukum terdakwa yang di ketuai Tulus Hartawan, SH. MH menghadirkan saksi ahli Apt. Wiwin Alfianna, M.Farm.
Usai sidang digelar, Tulus Hartawan, SH. MH kepada wartawan menyampaikan bahwa pihaknya hari ini menghadirkan seorang Ahli Farmasi sebagai saksi ahli.
Dijelaskannya, fakta persidangan hari ini keterangan Ahli Farmasi menghadirkan Para Terdakwa yang menanyakan pertama, terkait barang bukti obat yang ditemukan oleh BBPOM Serang dilantai 3 yang bukan merupakan bagian dari sarana kefarmasian atau Apotek, apakah hal ini menjadi tanggung jawab Apoteker.
Ahli menjawab jelas eksplisit jika Apoteker hanya bertanggung jawab atas kegiatan kefarmasian sesuai yang tercantum dalam izin Apotek.
Dalam hal ini, sesuai surat Izin Apotek berada di lantai 1, maka Apoteker tidak bertanggung jawab terhadap temuan barang bukti dilantai 3 tersebut.
Kemudian yang ke dua, Terkait barang bukti obat yang diuji laboratorium dengan hasil positif sesuai kandungannya, ahli menyatakan, artinya barang bukti obat tersebut masih sesuai standar persyaratan, keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu.
Dalam keterangan, saksi ahli menyampaikan, selaku saksi ahli ada perubahan penggolongan pembatasan dan katagori obat yang tertuang dalam, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2022 tentang Perubahan Penggolongan, Pembatasan, dan Kategori Obat.
Saksi ahli mengungkapkan bahwa tidak semua obat keras dibeli memalui resep dokter, ada macam dan hal tertentu obat keras boleh diberikan tanpa menggunakan resep dokter.
Hal itu diungkapkannya, kalau untuk Obat keras yang boleh diberikan tanpa dengan resep dokter termaktub pada Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2024 Pasal 922, ucap Wiwin saat di konfirmasi setelah sidang di Pengadilan.
Sementara terkait temuan obat dan perizinan, saksi ahli menjelaskan, sebagaimana pada saat pengurusan perizinan apotek, ada denah atau lokasi penyimpanan yang dilampirkan.
“Karena pada saat pengurusan perizinan ada denah yang dilampirkan, seharusnya disanalah ruang lingkup Apotek,” tegasnya.
Hal senada juga di sampaikan salah seorang tokoh Banten yang mengikuti persidangan dalam rangka memberikan dukungan moral kepada para terdakwa menyebutkan, bahwa apa yang disampaikan oleh saksi ahli, Wiwin dinilai tidak ada yang memberatkan para terdakwa, dan apa yang disampaikan dalam keterangannya juga di dinilai sudah sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang ada.
Untuk itu para tokoh yang hingga kini masih getol memberikan dukungannya terhadap kasus yang menimpa para terdakwa ini mengharapkan kepada majelis hakim memberikan hasil dan keputusan yang seadil-adilnya.
( ***)

Posting Komentar