Potret Nyata Fasilitas Pendidikan dan Pembangunan yang Tak Merata Di Kota Serang
Serang, 17 September 2025 Kondisi Pembangunan Sekolah di Kota Serang belum merata. Pemerintah Kota Serang diminta untuk segera memperbaiki secara merata sekolah-sekolah yang dianggap rusak tersebut.
Desakan muncul dari Ketua LSM Transparansi Kajian Masyaakat yang tergabung dalam ALIANSI REFORMASI. Dia melakukan monitoring ke sekolah SDN Kaloran, Kecamatan Serang Kelurahan Lontar Baru Kota Serang pada Rabu (17/09/2025).
Dalam kunjungannya, dia mengaku miris dengan kondisi sekolah tersebut yang berada di tengah-tengah Kota Serang sudah lama tidak tersentuh pembangunan.
![]() |
Gambar mebeler yang sudah tidak layak yang masih terus di gunakan. |
Menurutnya, atap yang bolong di beberapa ruang kelas,toilet,kursi meja brlajar dan lapangan upacara yang kondisi Pavingnya sudah rusak yang tidak layak sangat tidak nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
"Kita melihat potret fasilitas pendidikan di Kota Serang lokasinya di SDN Kaloran. Saya lihat kondisinya sangat memperhatikan ya. Dan tujuan monitoring kami untuk memberikan Informasi Kepada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Serang agar segera menindaklanjuti hal tersebut.
Saya berharap Pemkot Serang agar secepatnya mengganggarkan untuk pembangunan sekolah tersebut," kata Danny.
![]() |
Gambar kusen jendela yang sudah lapuk dan beberapa jendela yang sudah hilang dan hampir lepas. |
Danny menuturkan bahwa Disdikbud Kota Serang harus melakukan pemerataan dalam menganggarkan perbaikan sekolah. Serta lebih melihat dengan rinci dan memilih sekolah yang sangat membutuhkan agar menjadi perioritas pembangunan,bukan hanya sekolah-sekolah yang lokasinya berada di pinggiran jalan Kota saja yang di dalam tidak tersentuh.
"Harusnya menginventaris masalah fasilitas pendidikan ya artinya mana yang benar-benar urgent mana, yang sedang dan mana yang tidak perlu diperbaiki," kata Danny.
![]() |
Gambar Pintu ruangan kelas yang teramat tidak layak untuk di gunakan. |
"Jangan sampai anggaran itu berbasis nya kepada sekolah yang dalam kondisi baik di kasih anggaran lagi jadi tidak ada pemerataan lah gitu,"..
Sudah coba beberapa kali saya berkomunikasi terkait hal ini kepada Dinas seolah tidak ada respon nyata. Infrastruktur pendidikan bukan hanya soal gedung megah, tapi juga menyediakan kenyamanan belajar. Kalau fasilitasnya begini, bagaimana mau maju?"
"Papan tulisnya sudah tua, kursinya sudah reyot, tapi guru dan murid tetap semangat mengajar dan belajar. Sayang, infrastruktur malah membuat perjuangan mereka jadi lebih berat,"pungkas Danny.
Posting Komentar