Tersinggung oleh Perkataan Oknum Dinkes Kota Cilegon, Guru Besar MCRB Naik Darah
SERANG, KepoinAja79.Com – Guru Besar Mande Cipta Rasa Banten (MCRB), Saepudin, angkat bicara terkait pernyataan yang dinilainya telah melukai masyarakat Banten. Pernyataan tersebut diduga dilontarkan oleh seorang oknum pejabat di Dinas Kesehatan Kota Cilegon saat audiensi dengan para aktivis Banten yang tergabung dalam Aliansi Reformasi.
Audiensi tersebut berlangsung pada Kamis, 17 April 2025, antara Aliansi Reformasi, Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dan Humas RSUD Kota Cilegon. Kegiatan ini dimediasi oleh Kanit Intelkam Polres Cilegon.
Menurut informasi yang diterima dari peserta audiensi, sejumlah ucapan tak pantas dilontarkan oleh pejabat tersebut. Beberapa pernyataan yang dianggap merendahkan antara lain:
“Aliansi Reformasi adalah ormas yang tidak memiliki badan hukum, kalian LSM preman,” dan “Saya orang Padang, saya tidak takut sama LSM,” yang disebut-sebut diucapkan oleh Dr. Febri.
Saepudin menyayangkan pernyataan yang bernada diskriminatif dan provokatif tersebut. Ia menilai bahwa ujaran tersebut berpotensi memicu kegaduhan, khususnya di Provinsi Banten.
“Diskriminasi ras dan etnis masih menjadi persoalan serius di Indonesia, meskipun sudah ada payung hukum seperti UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Komnas HAM mencatat banyak pelanggaran diskriminasi yang terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pembatasan pelayanan publik, politik identitas, serta diskriminasi dalam hak kepemilikan tanah dan akses ketenagakerjaan,” ujar Saepudin.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Banten selama ini hidup rukun tanpa membawa-bawa suku atau daerah. Namun, pernyataan oknum pejabat tersebut dinilai telah mencederai semangat kebersamaan.
“Jujur saja, saya sebagai orang Banten merasa tersinggung dan naik darah mendengar perkataan itu. Jangan sampai pernyataan semacam ini memecah belah keharmonisan yang telah kita jaga,” pungkas Saepudin.
(*/red)
Posting Komentar